• Salam Redaksi
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
Mediatama News | Terkini dan Terpercaya
  • Ekonomi
  • Politik
  • Nasional
  • Hukum
  • Sosbud
  • Pariwisata
  • Gaya Hidup
  • Kriminal
  • Sport
  • Kesehatan
  • Lipsus
  • Kuliner
  • Property
  • Video
  • Rubrik Otomotif
  • Opini
No Result
View All Result
  • Ekonomi
  • Politik
  • Nasional
  • Hukum
  • Sosbud
  • Pariwisata
  • Gaya Hidup
  • Kriminal
  • Sport
  • Kesehatan
  • Lipsus
  • Kuliner
  • Property
  • Video
  • Rubrik Otomotif
  • Opini
No Result
View All Result
Mediatama News | Terkini dan Terpercaya
No Result
View All Result

Rendahnya Upah Pekerja Perempuan, Pengamat : Kesejahteraan Masyarakat Masih Minim 

by Mediatama News
Jumat, 12 Januari 2024 - 07:33
in Nasional
Rendahnya Upah Pekerja Perempuan, Pengamat : Kesejahteraan Masyarakat Masih Minim 

Ilustrasi/Ist.

0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Ilustrasi/Ist.

 

Mediatamanews/Jakarta – Kesejahteraan di kalangan pekerja perempuan menyisakan persoalan yang belum teratasi hingga saat ini. Kondisi itu pun menjadi perhatian dari Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, yang mengatakan berjanji akan memperhatikan pekerja perempuan jika dirinya bersama Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024 nanti.

Mahfud menjelaskan perempuan yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga, termasuk pengemudi ojek daring akan diperhatikan oleh pemerintahannya kelak. “Perempuan itu, 82 persen perempuan di Indonesia menjadi pekerja-pekerja rumah tangga, membantu orang, itu gajinya jauh di bawah UMR (upah minimum regional). Kadang bekerja sukarela asal dapat uang, asal dapat kerja. Ini pun akan menjadi perhatian kami,” ujar Mahfud seperti dikutip dari Antara, 11 Januari 2024.

Merespons pernyataan tersebut, Peneliti Bidang Sosial The Indonesian Institute (TII) Dewi Rahmawati Nur Aulia, menyebutkan bahwa tingginya angka pekerja perempuan dalam sektor informal yang disebutkan, juga tidak lepas dari rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat sehingga sektor informal menjadi opsi untuk mata pencar. Laporan penelitian yang dirilis oleh The Prakarsa menyebutkan, pekerja perempuan pengemudi transportasi daring yang berada di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya hanya sekitar 7% dan hanya memiliki tingkat pendidikan menengah atas. Namun, mereka dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penting bagi pasangan capres lainnya untuk memikirkan dan menciptakan skema kebijakan ekonomi yang ramah terhadap perempuan, baik di sektor formal maupun informal. Karena meskipun ini menjadi jenis pekerjaan pilihan alternatif yang mudah untuk dilakukan, namun tetap memiliki peluang resiko seperti terjadinya kecelakaan kerja, menjadi korban kejahatan seksual, dan lain sebagainya,” ujar Dewi dalam keterangannya, Kamis (11/1/2024).

Dewi berpendapat, rendahnya pengupahan yang diterima kepala keluarga, khususnya perempuan, dapat menjadi salah satu alasan mengapa pekerja perempuan yang bekerja di sektor informal meningkat, termasuk sebagai pengemudi daring. Menurutnya, perempuan yang bekerja sebagai pengemudi ojek daring membutuhkan perhatian khusus terkait dengan keselamatan kerja. Misalnya, jaminan sosial kecelakaan kerja, termasuk layanan bantuan hukum.

“Perempuan pekerja pengemudi daring sebagaimana laki-laki pengemudi daring lainnya membutuhkan jaringan dan jaminan keselamatan kerja, yang melindungi perempuan dari adanya kecelakaan, bahkan kejahatan seperti pelecehan seksual saat bekerja. Untuk itu, pemerintah harus tetap mendorong pemberi kerja di sektor apapun, baik formal maupun informal, untuk menciptakan ruang kerja yang ramah perempuan dan menjamin hak-hak pekerja perempuan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan kontrak kerja yang disepakati,” pungkasnya. (Faorick Pakpahan)

 

Previous Post

Kadispenad Kunjungi iNews Media Group, Perkuat Kemitraan Dengan Media

Next Post

The Indonesian Institute (TII) : Debat Bukan Panggung Saling Jatuhkan

Next Post
The Indonesian Institute (TII) : Debat Bukan Panggung Saling Jatuhkan

The Indonesian Institute (TII) : Debat Bukan Panggung Saling Jatuhkan

Setubuhi Gadis di Bawah Umur, Pria 20 Tahun Ditangkap Satreskrim Polresta Tangerang

Setubuhi Gadis di Bawah Umur, Pria 20 Tahun Ditangkap Satreskrim Polresta Tangerang

Kunjungi Denpasar, Airlangga Pastikan Program Bantuan Pemerintah Tepat Sasaran

Kunjungi Denpasar, Airlangga Pastikan Program Bantuan Pemerintah Tepat Sasaran

Pria 60 Tahun Ditangkap Satreskrim Polresta Tangerang

Pria 60 Tahun Ditangkap Satreskrim Polresta Tangerang

Kemenkes Bantu Alkes Tingkatkan Pelayanan Tiga RS di Surabaya

Kemenkes Bantu Alkes Tingkatkan Pelayanan Tiga RS di Surabaya

Recent Posts

  • Seleksi PPIH Arab Saudi 2026, Tata Cara dan Regulasinya Sudah di Buka, Daftarkan Segera !
  • Shin Tae-yong, Mantan Pelatih PSSI Berlibur ke Indonesia
  • Pemkot Tangerang Gencarkan Kegiatan Akhir Tahun di Tengah Efisiensi Anggaran
  • Proyek Peninggian Jalan di Ciledug Indah Tangerang Bikin Macet Horor
  • BNN Ringkus Buronan Internasional Dewi Astutik, Aktor Utama Penyelundupan 2 Ton Sabu

Recent Comments

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
Desember 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Nov    
  • Salam Redaksi
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
No Result
View All Result
  • Ekonomi
  • Politik
  • Nasional
  • Hukum
  • Sosbud
  • Pariwisata
  • Gaya Hidup
  • Kriminal
  • Sport
  • Kesehatan
  • Lipsus
  • Kuliner
  • Property
  • Video
  • Rubrik Otomotif
  • Opini