Mediatamanews | Tangerang – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta menggelar Rapat Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) di Hotel Fairfield by Marriott Jakarta Soekarno-Hatta Airport, Jumat (31/10).
Bertajuk “Ngobrol Pintar PIMPASA: Imigrasi Soekarno-Hatta Menyapa, Warga Peduli, Negara Terjaga”, kegiatan ini diikuti 60 peserta dari berbagai instansi, termasuk unsur TNI, POLRI, pemerintah daerah, dan lembaga pelindungan pekerja migran.
Forum tersebut menjadi sarana memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menjaga ketertiban dan keamanan wilayah dari potensi pelanggaran keimigrasian.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta, Pamuji Raharja menegaskan, bahwa fungsi Imigrasi kini meluas menjadi penjaga kedaulatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Menurutnya, pengawasan orang asing dan perlindungan pekerja migran memerlukan sinergi antarlembaga. “Imigrasi hadir bukan untuk membatasi, tetapi untuk menjaga kedaulatan dan memberikan rasa aman terhadap masyarakat,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, Kepala BP3MI Banten Kombes Pol Budi Novijanto menekankan pentingnya edukasi pelindungan pekerja migran Indonesia (PMI) guna mencegah penempatan non prosedural dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Ia menyoroti masih maraknya praktik perekrutan ilegal dan penggunaan jalur tidak resmi lintas negara yang melibatkan pihak tidak berizin. BP3MI mendorong penguatan kerja sama lintas kementerian, pemerintah daerah, serta peningkatan literasi migrasi aman di tingkat masyarakat untuk memastikan penempatan tenaga kerja yang legal dan bermartabat.

Sementara itu, Katim Monitoring dan Evaluasi Desa Binaan Imigrasi (DBI) Direktorat Intelijen Keimigrasian, Suwandi, menjabarkan peran strategis program DBI dan Petugas Imigrasi Pembina Desa (PIMPASA) dalam memperkuat deteksi dini pelanggaran keimigrasian di tingkat lokal.
Program ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat, edukasi hukum, serta sistem pelaporan digital yang responsif. Ditjen Imigrasi menargetkan terbangunnya pengawasan berbasis komunitas yang adaptif dan terintegrasi lintas sektor melalui roadmap 2025-2029.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Galih P. Kartika Perdhana menegaskan, bahwa forum TIMPORA bukan sekadar agenda koordinatif, melainkan bentuk komitmen bersama dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. “Imigrasi tidak bisa bekerja sendiri.
Melalui wadah PIMPASA, kami mengajak masyarakat ikut mengawasi, melapor, dan berperan aktif menjaga lingkungan dari potensi pelanggaran keimigrasian. Kolaborasi ini adalah bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat,” ujarnya.
(Ian Rasya)





