
Untuk mendukung program lain, seperti ketahanan pangan, kami memberikan pembinaan dan pelatihan proses pembuatan roti kepada WBP. Roti yang diproduksi warga binaan ini juga dipasarkan ke luar melalui stan-stan yang difasilitasi Lapas Pati. Selain itu, para WBP diberikan pelatihan ternak lele hingga bertani.
Kegiatan pembinaan yang diberikan kepada WBP sesuai arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto untuk melaksanakan 13 Program Akselarasi di lingkungan Lapas dan Rutan.
Prosedur yang dilaksanakan untuk mencegah masuknya barang-barang yang dilarang ke dalam Lapas?
Alhamdulillah, Lapas Pati memperoleh alat X-ray dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, yaitu mesin pemindai yang menggunakan sinar X untuk memeriksa barang-barang bawaan pengunjung yang ingin mengunjungi keluarga atau kerabatnya di dalam Lapas.
Jadi, selain dilakukan pemeriksaan secara manual, barang-barang pengunjung diperiksa melalui alat X-ray. Alhamdulillah, alat X-ray ini sangat membantu kami, karena semua barang yang dimasukkan akan terlihat oleh mesin ini.
Pemeriksaan tersebut tidak hanya dilakukan bagi pengunjung, tapi juga diberlakukan kepada setiap pegawai Lapas Pati, baik ketika ingin masuk maupun keluar Lapas.
Pola lain untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Lapas?
Kami secara rutin melakukan sidak di lingkungan Lapas. Saya selaku pimpinan juga sering menyampaikan kepada jajaran struktural dan petugas pada saat apel jaga, bahwa kita harus selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama.




